SOAL -SOAL dan jawaban
6 CH3OH + Al2O3 → 2 Al(OCH3)3 + 3 H2O
1. A. Jelaskan bagaimana asam benzoat
di sintesis dari suatu senyawa aromatik!
B.jelaskan
bagaimana mensintesis asam salisilat dari asam benzoat tersebut di atas!
Jawab :
A. Senyawa aromatik seperti benzene
tidak mudah mengalami reaksi dengan senyawa lain nya dikarenakan adanya resonansi
. resonansi terjadi karena adanya delokalisasi electron dari ikatan rangkap ke
ikatan tunggal . ikatan rangkap dua karbon – karbon pada benzene tidak
terlokalisasi pada karbon tertentu melainkan dapat berpindah – pindah dan
membentuk semacam cincin yang kokoh terhadap serangan kimia ,sehingga tidak
mudah diganggu . dengan kata lain ,adanya resonansi pada benzene ini
menyebabkan ikatan pada benzene menjadi stabil.
Namun, gugus alkil dari alkilbenzena
dapat dengan mudah mengalami reaksi. Hal ini dikarenakan gugus alkil yang
terikat pada sebuah cincin benzena (karbon benzilik) terstabilkan secara
resonansi oleh cincin benzena, akibatnya posisi benzil tersebut menjadi letak
serangan dalam banyak reaksi. Karena posisi benzilik yang reaktif ini,
alkilbenzena dengan atom H benzilik menghasilkan produk oksidasi yang sama,
yaitu asam benzoat.
Salah satu yang termasuk dalam
alkilbenzena adalah toluene. Toluene dapat mengalami reaksi oksidasi dengan
menggunakan katalis kalium permanganat (KMnO4) dan dalam
kondisi asam, asam yang digunakan yaitu asam sulfat (H2SO4).
Oksidasi adalah reaksi yang sangat
penting dalam kimia organik.sebagian besar organik memerlukan suatu
heteroatom dalam bagian direduksi (O dalam – OH) (N dalam –NH2 dan
lain-lain, atau karbon ikatan pi). Oksidasi cincin aromatik tidak banyak
membutuhkan faktor ini. Agen pengoksidasi yang dapat digunakan adalah asam
kromik (menggunakan Na2Cr2O7 atau CrO3 dalam keadaan air) atau potassium
permanganate (KMnO4). Akan dihasilkan suatu produk asam benzoat atau
derivate asam benzoate. Reaksi permanganat membutuhkan penambahan asam karena
reaksi permanganat menghasilkan larutan basa sebagai produknya.C6H5CH3 + 2KMnO4
→ C6H5COOK + 2MnO2 + H2O + KOH . Dibutuhkan potassium permanganat untuk
mengoksidasi toluen (metil benzena) menjadi asam benzoat. Larutan
permanganat lebih sedikit bahayanya daripada kromium yang seringkali
bersifat karsinogenetik.Asam benzoat C7H6O2 atau C6H5COOH
adalah padatan kristal berwarna putih dan merupakan asam karboksilat
aromatic yang paling sederhana.
Reaksi :
5C6H5CH3 +
6KMnO4 + 9H2SO4 → 5C6H5COOH
+ 14H2O + 2K2SO4 + 6MnSO4
B. Untuk
mensintesis asam salisilat dari asam benzoate yaitu dengan cara mereaksikan
asam benzoate dengan basa kuat yaitu NaOH dan dibantu dengan katalis asam .
Reaksi :
2. Jelaskan mengapa fenol dapat
di gunakan sebagai antiseptik!, mengapa alkohol tidak memiliki kemampuan
demikian?
Jawab :
Antiseptic adalah zat kimia yang
dapat menghambat pertumbuhan atau membunuh mikroorganisme yang dipakai untuk
menyeterilkan benda hidup misalnya kulit, sebelum operasi. Antiseptic keadaan
yaitu adanya mikrorganisme pathogen atau toksin dalam darah atau jaringan tubuh
yang dipakai .
Antiseptic tidak dimaksudkan untuk
masuk kedalam jaringan tubuh melainkan hanya bekerja dipermukaan . tetapi
ada juga antiseptic saluran kemih , seperti asam nalidiksat, yang ditelan
sehingga masuk kedalam darah dan keluar hampir seluruhnya kedalam saluran kemih
untuk membunuh kuman-kuman pada saluran kemih. Contoh antiseptic ialah
fenol,alkol iod,kalium permanganate.
Sebagai antiseptik, fenol bekerja
dengan cara mendenaturasi dan mengkoagulasi protein sel bakteri. Turunan fenol
berinteraksi dengan sel bakteri melalui proses adsorbsi yang melibatkan ikatan
hidrogen. Pada kadar rendah terbentuk kompleks protein fenol dengan ikatan yang
lemah dan segera mengalami peruraian, diikuti penetrasi fenol ke dalam sel
menyebabkan presipitasi serta denaturasi protein. Pada kadar tinggi fenol
menyebabkan koagulasi protein dan sel membran mengalami lisis.
Fenol merupakan obat yang dipakai
untuk standarisasi daya antiseptic obat lain. Daya antiseptic dinyatakan dengan
koefisien fenol. Fenol dengan kadar 0,2 % bersifat bakteriostatik ( menahan
pertumbuhan bakteri ) sedangkan fenol 1 % bersifat baklerisit ( mematikan
bakteri ). Fenol menggumpalkan protein kuman sehingga kuman tersebut mati.
Dalam kedokteran , fenol juga digunakan untuk menyuci alat – alat kedokteran
sebagai desin-feklan.
Sedangkan Alkohol adalah antiseptik
yang kuat. Alkohol membunuh kuman dengan cara menggumpalkan protein dalam
selnya. Kuman dari jenis bakteri, jamur, protozoa dan virus dapat terbunuh oleh
alkohol. Alkohol (yang biasanya dicampur yodium) sangat umum digunakan oleh
dokter untuk mensterilkan kulit sebelum dan sesudah pemberian Alkohol kurang
cocok untuk diterapkan suntikan dan tindakan medis lain. pada luka terbuka
karena menimbulkan rasa terbakar.Jenis alkohol
yang digunakan sebagai antiseptik adalah Etanol(60- 90%),propanol(60-70%) dan
isopropanol(70- 80%) atau campuran dari Metil alkohol (metanol) tidak
boleh ketiganya. digunakan sebagai antiseptik karena dalam kadar rendah pun
dapat menyebabkan gangguan saraf dan masalah penglihatan. Metanol banyak
digunakan untuk keperluan industry.
Sifat alcohol yang stabil dalam
membunuh mikroorganisme merupakan salah satu alasan penggunaan alcohol sebagai
desinfektan dirumah sakit. Namun,cara penyimpanan yang tidak baik akan
menyebabkan penurunan efektivitas alkohol. Hal ini dapat menyebabkan
kontaminasi pada alkohol. Alkohol yang sudah terkontaminasi jika
digunakan dapat mengakibatkan infeksi. Penurunan efektivitas antiseptic dapat
dilihat menggunakan tes koefisien fenol. Koefisien fenol merupakan perbandingan
ukuran suatu bahan anti mikro bial dibandingkan dengan fenol sebagai standar.
Jadi kesimpulannya alcohol tidak
memiliki kemampuan seperti fenol karena alcohol memiliki kemampuan yang lebih
tinggi dalam membunuh bakteri dari pada fenol. Dan alcohol juga lebih sering
dipakai sebagai disinfektan didalam dunia medis karena sifatnya yang lebih kuat
dalam membunuh bakteri dari pada fenol, alcohol juga jarang dipakai dalam
membersihkan luka yang terbuka karena akan menimbulkan rasa sakit seperti
terbakar, dan juga Alkohol (yang biasanya dicampur yodium) sangat umum
digunakan oleh dokter untuk mensterilkan kulit sebelum dan sesudah
pemberian Alkohol kurang cocok untuk diterapkan suntikan dan tindakan
medis lain. pada luka terbuka karena menimbulkan rasa terbakar.
3. A. Suatu eter dapat bereaksi dengan air dimana bila di uji dengan larutan fehling
A dan fehling B memberikan hasil positif.
B. hasil dari tersebut di atas
bila dioksidasi lebih lanjut akan menghasilkan senyawa X, t cara
mengidentifikasinya!
Jawab :
Perekasi Fehling adalah oksidator
lemah yang merupakan pereaksi khusus untuk mengenali aldehida.
Pereaksi Fehling terdiri dari dua bagian, yaitu Fehling A dan Fehling B. Fehling A adalah larutan CuSO4, sedangkan Fehling B merupakan campuran larutan NaOH dan kalium natrium tartrat. Pereksi Fehling dibuat dengan mencampurkan kedua larutan tersebut, sehingga diperoleh suatu larutan yang berwarna biru tua. Dalam pereaksi Fehling, ion Cu2+ terdapat sebagai ion kompleks. Pereaksi Fehling dapat dianggap sebagai larutan CuO.
Dalam pereaksi ini ion Cu2+ direduksi menjadi ion Cu+ yang dalam suasana basa akan diendapkan sebagai Cu2O. Dengan larutan glukosa 1%, pereaksi Fehling menghasilkan endapan berwarna merah bata, sedangkan apabila digunakan larutan yang lebih encer misalnya larutan glukosa 0,1%, endapan yang terjadi berwarna hijau kekuningan.
Pereaksi Fehling terdiri dari dua bagian, yaitu Fehling A dan Fehling B. Fehling A adalah larutan CuSO4, sedangkan Fehling B merupakan campuran larutan NaOH dan kalium natrium tartrat. Pereksi Fehling dibuat dengan mencampurkan kedua larutan tersebut, sehingga diperoleh suatu larutan yang berwarna biru tua. Dalam pereaksi Fehling, ion Cu2+ terdapat sebagai ion kompleks. Pereaksi Fehling dapat dianggap sebagai larutan CuO.
Dalam pereaksi ini ion Cu2+ direduksi menjadi ion Cu+ yang dalam suasana basa akan diendapkan sebagai Cu2O. Dengan larutan glukosa 1%, pereaksi Fehling menghasilkan endapan berwarna merah bata, sedangkan apabila digunakan larutan yang lebih encer misalnya larutan glukosa 0,1%, endapan yang terjadi berwarna hijau kekuningan.
A. Hasil positif terhadap pereaksi
fehling menghasilkan endapan berwarna merah bata. Eter apabila bereaksi dengan
air dan diuji dengan larutan fehling memberikan hasil positif. Hal ini
mengidentifikasikan bahwa eter bereaksi dengan air membentuk ikatan hidrogen
sehingga menghasilkan senyawa yang memiliki gugus aldehid (R-COH).
B. Aldehid apabila dioksidasi lebih
lanjut menghasilkan senyawa X, senyawa X ini adalah asam karboksilat. Untuk
mengidentifikasi apakah senyawa X ini asam kaboksilat dapat ditambahkan alcohol
dengan katalis asam, maka akan terbentuk senyawa ester. Senyawa ester ini cukup
mudah diamati karena senyawa ester memiliki aroma yang khas seperti aroma buah.
Selain itu karena hasil reaksi berupa ester dan air yang menimbulkan dua lapisan
dimana lapisan atas adalah ester dan lapisan bawah adalah air, hal ini
dikarenakan perbedaan sifat dari ester yang bersifat non polar dan air yang
bersifat polar sehingga keduanya tidak dapat menyatu.
4.Mengapa suatu eter bisa lebih
reaktif dari pada alkohol, padahal secara umum alkohol lebih reaktif dari pada
eter apabila di reaksikan dengan logam? (seperti Na)
jelaskan dasar-dasar ilmiah
yang memungkinkan suatu eter lebih reaktif dari pada alkohol!
Jawab :
Alkohol dan eter tergolong senyawa
yang polar karena keduanya memiliki atom oksigen yang memiliki
keelektronegatifan cukup tinggi.
Apabila direaksikan dengan logam
natrium, maka alkohol yang dapat bereaksi. Logam natrium mudah teroksidasi
menjadi ion Na+ , ion ini akan
mensubstitusi ion hidrogen pada gugus hidroksil alkohol.
R-OH + Na → R-O-Na + H2
Alkohol dan eter banyak digunakan
sebagai pelarut, baik analisis kotokimia, maupun sistesis senyawa kimia.
Sebagai medium untuk menjalankan berbagai reaksi, eter lebih menguntungkan
karena eter lebih reaktif bila dibandingkan dengan alkohol misalnya alkohol
akan menghasilkan garam bila direaksikan dengan logam Na atau asam karboksilat.
Pada umumnya reaksi dijalankan
dengan katalis asam. Asam adalah sebagai sumber proton untuk terjadinya
protonasi terhadap atom oksigen pada gugus karbonil, supaya terjadi ion
karbokation sehingga kerapatan elektron pada atom karbon karbonil semakin
berkurang hal ini akan menyebabkan makin besar pengaruh hiperkonjugasi. Makin
besar pengaruh hiperkonjugasi, akan semakin reaktif , karena semakin mudah atom
karbon tersebut menangkap pasangan elektron oksigen dari alkohol. Sebaliknya
makin besar kerapatan elektron akan semakin reaktif.
Jadi ,kesimpulan yang menyebabkan
eter lebih reaktif dari pada alcohol adalah tingkat katalis asam nya dan
kerapatan electron.
5. Bila fenol dikatakan lebih
asam dari pada alkohol temukan contoh suatu alkohol jauh lebih asam dari pada
fenol! Jelaskan mengapa demikian!
Jawab :
Keasaman suatu larutan dipengaruhi
oleh pKa dari larutan tersebut. Semakin kecil pKa semakin tinggi tingkat
keasaman. fenol memiliki pKa 10.00, dan etanol memiliki pKa sekitar16.
sedangkan asam asetat memiliki pKa sekitar 4,76.
Suatu asam lemah memiliki derajat
ionisasi yang ditentukan oleh stabilitas dari senyawa tak terionkan dan dari
anionnya. Lalu, mengapa fenol bersifat asam dibandingkan dengan alcohol,
dikarenakan anion fenol yaitu ion fenoksida distabilkan oleh resonansi
dimana muatan negatif dari electron mengalami delokalisasi oleh cincin
aromatiknya. Sedangkan anion dari alcohol yaitu alkoksida tidak dapat
didelokalisasikan.
Karena disebabkan delokalisasi
electron pada ion fenoksida menyebabkan ion H+ yang telah
dilepaskan sulit kembali sedangakn apada alcohol, karena elektron tak mengalami
delokalisasi membuat ion H+ yang telah
dilepaskan dapat dengan mudah kembali lagi.
Jadi, untuk membuat alcohol lebih
asam dari fenol maka kita harus menemukan bahwa anion dari alkohol lebih stabil
dari anion fenol. Untuk meningkatkan keasaman pada alcohol bila didekat karbon
hidroksil terdapat gugus penarik electron seperti halogen atau nitro (NO2).
6. Etanol berfungsi digunakan
sebagai bahan bakar, bagaimana halnya dengan turunan alkohol yang lain yang
memungkinkan di gunakan sebagai bahan bakar?
apa syarat-syaratnya? Dan
berikan contoh!
Jawab :
Etanol adalah salah satu hidrokarbon
rantai pendek yang umum dijadikan sebagai bahan bakar. Akan tetapi, penggunaan
etanol sebagai bahan bakar murni sampai saat ini masih terbatas. Umumnya
etanol, seperti halnya butanol maupun jenis alkohol lainnya hanya dijadikan
sebagai bahan aditif pada bahan bakar untuk meningkatkan nilai oktan bahan
bakar tersebut.
Etanol yang digunakan untuk bahan
bakar umumnya berasal dari hasil fermentasi sisa pengolahan tebu menjadi gula
(molase) yang diproses sehingga menghasilkan etanol. Proses fermentasi dengan
agen biologis ini memiliki nilai tambah pada bidang produksi dibandingkan
dengan bahan bakar fosil, karena energi pemrosesan yang dibutuhkan lebih kecil.
Selain itu, pada proses pembakaran etanol menjadi energi, kadar gas buang
karbon dioksida yang dihasilkan juga menjadi lebih sedikit, sehingga dapat
mengurangi agen gas rumah kaca di atmosfer.
Etanol dapat digunakan sebagai bahan
bakar disebabkan etanol dapat dioksidasi menghasilkan gas CO2 dan uap air serta membebaskan energi. Turunan
alcohol lain yang dapat memungkinkan untuk digunakan sebagai bahan bakar
yaitu methanol.
Metanol jika dibakar akan
menghasilkan karbon dioksida dan air.Metanol bisa digunakan sebagai sebuah
aditif petrol untuk meningkatkan pembakaran, atau kegunaannya sebagai sebuah
bahan bakar independen (sekarang sementara diteliti).
Metanol digunakan secara terbatas
dalam mesin pembakaran dalam, dikarenakan metanol tidak mudah terbakar
dibandingkan dengan bensin. Metanol juga digunakan sebagai campuran utama untuk
bahan bakar model radio kontrol, jalur kontrol, dan pesawat model.
Salah satu kelemahan metanol jika digunakan dalam konsentrasi tinggi adalah sifat korosif terhadap beberapa logam, termasuk aluminium. Metanol, meskipun merupakan asam lemah, menyerang lapisan oksida yang biasanya melindungi aluminium dari korosi:
Salah satu kelemahan metanol jika digunakan dalam konsentrasi tinggi adalah sifat korosif terhadap beberapa logam, termasuk aluminium. Metanol, meskipun merupakan asam lemah, menyerang lapisan oksida yang biasanya melindungi aluminium dari korosi:
6 CH3OH + Al2O3 → 2 Al(OCH3)3 + 3 H2O
Syarat-syarat senyawa turunan
alcohol dapat digunakan sebagai bahan bakar, yaitu dapat dioksidasi
menghasilkan energy yang cukup untuk menjalankan mesin kendaraan, tidak
bersifat higrokopis jadi tidak mudah menyerap uap air diudara yang menyebabkan
bahan bakar sulit dibakar, pada suhu ruangan tidak mudah terbakar sehingga
senyawa turunan alcohol ini sebaiknya dipilih yang memiliki titik nyala diatas
30o, kemudian memiliki angka oktan yang cukup tinggi
sehingga pembakaran yang terjadi menghasilkan energy yang banyak dan
pengendapan karbon lebih sedikit, dan sebaiknya mudah diperoleh baik melalui
proses kimia, dari minyak bumi maupun perolehan secara biologi dari bahan-bahan
alam yang melibatkan organisme.
Tidak ada komentar:
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Posting Komentar