Selamat Datang di Blog Septia Oryzaviani

Kamis, 25 Desember 2014

Penyerap Limbah

Adsorben Penyerap Limbah


Seiring dengan pertumbuhan industri yang semakin pesat maka solusi untuk hasil buangan dari limbah industri juga sangat dibutuhkan untuk meminimalkan efek negatifnya bagi lingkungan. Limbah yang terdapat dalam perairan pada umumnya mengandung lebih dari satu jenis logam pencemar. Logam pencemar ini merupakan jenis logam berat yang beracun, berbahaya dan bersifat karsinogenik. Salah satu logam berbahaya tersebut adalah nikel. Cemaran logam nikel dapat berasal dari industri elektroplating atau pelapisan logam. Pada industri elektroplating proses pelapisan yang umumnya dikerjakan terhadap logam adalah pelapisan dengan menggunakan bahan kimia dari garam-garam pelapis, misalnya: Cuprous Cyanide, Nikel Sulphat, Nikel Chlorida, Chromic Acid dan sebagainya. Selain logam nikel, limbah yang dihasilkan dari industri elektroplating juga mengandung logam Cu, Cr, Cd dan Zn (Generousdi dan Mulyadi, 2005).

Penanggulangan pencemaran logam berat ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain dapat dilakukan dengan pengendapan kimia, adsorpsi, penukaran ion, ekstraksi solven, elektrolisis, dan pemisahan dengan membran. Di antara teknik - teknik tersebut, adsorpsi merupakan teknik yang sederhana dan efektif (Kok, 2009).



Adsorpsi merupakan peristiwa terakumulasinya partikel pada suatu  permukaan. Adsorpsi terjadi karena adanya gaya tarik menarik antar molekul  adsorbat dengan situs aktif di permukaan adsorben. Zat yang mengadsorpsi  disebut adsorbat, sedangkan material tempat terakumulasinya adsorbat disebut adsorben (Atkins, 1996:427). Adsorpsi dipengaruhi oleh sifat fisika dan kimia  adsorben seperti ukuran molekul adsorbat, karakteristik adsorbat, waktu pengadukan, konsentrasi adsorbat, suhu, pH dan luas permukaan adsorben.  Semakin luas permukaan adsorben maka semakin banyak adsorbat yang  teradsorpsi (Asep Saepudin, 2009).

Macam-macam adsoeben antara lain :

      1.      Zeolit





Mineral zeolit alam memiliki kegunaan dalam proses adsorpsi, pertukaran ion maupun sebagai katalis. Dalam bidang lingkungan zeolit dipilih sebagai adserben ion logam yang banyak terdapat dalam limbah industri maupun rumah tangga. Salah satu pemanfaatan mineral zeolit adalah sebagai bahan penyerap ion-ion logam beracun dalam limbah B3 cair. salah satunya dapat menyerap ion Cr3+.  Ion kromium (III) atau Cr3+ dapat menyebabkan kanker paru-paru, kerusakan hati dan ginjal. Penanganan limbah yang mengandung ion-ion logam berat khususnya  Zeolit dapat dimanfaatkan sebagai adsorben karena mempunyai struktur yang berpori dengan struktur dan ukuran yang spesifik tergantung komposisi kimia penyusunnya.

2.  Komposit zeolit magnetit
modifikasi zeolit menggunakan oksida besi jenis magnetit dengan metode kopresipitasi  menghasilkan komposit zeolit-magnetik yang diaplikasikan sebagai adsorben untuk ion Cr(II) dalam larutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adsorben komposit zeolit-magnetit memiliki kapasitas adsorpsi yang lebih baik dibandingkan zeolit alam teraktivasi, selain itu fase padat komposit zeolit-magnetit juga lebih mudah dipisahkan dengan bantuan medan magnet eksternal.

3.  Abu sekam padi




Sekam padi mengandung komponen-komponen kimia  seperti selulosa, hemiselulosa, dan lignin.Terdapatnya selulosa  dan hemiselulosa menjadikan sekam padi berpotensi untuk digunakan sebagai bahan penyerap.
Abu sekam padi (ASP) mengandung lebih dari 90 % silika (SiO­2). Silika merupakan suatu senyawa yang dapat dipakai sebagi adsorben. Al2(SO4)3merupakan senyawa yang menyebabkan destabilisasi di dalam air sehingga dapat berfungsi sebagai zat yang menyebabkan terjadinya ikatan hidrogen. Pada limabh cair tekstil, zat warna yang terlaru didalam air dapat diserap oleh ASP. Agar proses adsorbsi berlangsung cepat maka perlu ditambahkan reagen. Reagen yang dapat digunakan antara lain adalah reagen tawas.  

      4.   Magenetit



 Magnetite dikenal juga sebagai black iron oxide, magnetic iron ore, loadstone, ferrous ferrit, atau hercules stone yang menunjukkan kemagnetan paling kuat di antara oksida-oksida logam transisi (Teja & Koh, 2009). Magnetit merupakan salah satu oksida besi yang mempunyai daya adsorpsi cukup baik. Oksida besi memiliki stabilitas yang tinggi, memiliki warna yang menarik dan memiliki luas permukaan spesifik yang tinggi (hingga > 100 m2/g) sehingga sangat efektif digunakan sebagai adsorben ion terlarut, molekul dan gas dalam jumlah yang besar (Cornell dan Schwertmann, 2003).

Jenis ion dan senyawa adsorben yang dapat digunakan terangkum dalam tabel dibawah ini:

Nama senyawa adsorben
Ion pencemar
Zeolit
Cr3+,Pb2+,Fe2+
Sekam padi
Cr3+, Ni2+
Zeolit-Magnetit
Cr2+
Nano partikel Fe3O4 (MAGNETITE)
Cd2+,Pb2+

: : Dyah Indah Rini : :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar