Adsorben
Penyerap Limbah
Seiring dengan pertumbuhan industri
yang semakin pesat maka solusi untuk hasil buangan dari limbah industri juga
sangat dibutuhkan untuk meminimalkan efek negatifnya bagi lingkungan. Limbah
yang terdapat dalam perairan pada umumnya mengandung lebih dari satu jenis
logam pencemar. Logam pencemar ini merupakan jenis logam berat yang beracun,
berbahaya dan bersifat karsinogenik. Salah satu logam berbahaya tersebut adalah
nikel. Cemaran logam nikel dapat berasal dari industri elektroplating atau
pelapisan logam. Pada industri elektroplating proses pelapisan yang umumnya
dikerjakan terhadap logam adalah pelapisan dengan menggunakan bahan kimia dari
garam-garam pelapis, misalnya: Cuprous Cyanide, Nikel Sulphat, Nikel Chlorida,
Chromic Acid dan sebagainya. Selain logam nikel, limbah yang dihasilkan dari
industri elektroplating juga mengandung logam Cu, Cr, Cd dan Zn (Generousdi dan
Mulyadi, 2005).
Penanggulangan pencemaran logam
berat ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain dapat dilakukan
dengan pengendapan kimia, adsorpsi, penukaran ion, ekstraksi solven,
elektrolisis, dan pemisahan dengan membran. Di antara teknik - teknik tersebut,
adsorpsi merupakan teknik yang sederhana dan efektif (Kok, 2009).
Adsorpsi merupakan peristiwa terakumulasinya partikel pada
suatu permukaan. Adsorpsi terjadi karena adanya gaya tarik menarik antar
molekul adsorbat dengan situs aktif di permukaan adsorben. Zat yang
mengadsorpsi disebut adsorbat, sedangkan material tempat terakumulasinya
adsorbat disebut adsorben (Atkins, 1996:427). Adsorpsi dipengaruhi oleh sifat
fisika dan kimia adsorben seperti ukuran molekul adsorbat, karakteristik
adsorbat, waktu pengadukan, konsentrasi adsorbat, suhu, pH dan luas permukaan
adsorben. Semakin luas permukaan adsorben maka semakin banyak adsorbat
yang teradsorpsi (Asep Saepudin, 2009).
Macam-macam adsoeben antara lain :
1.
Zeolit
Mineral
zeolit alam memiliki kegunaan dalam proses adsorpsi, pertukaran ion maupun
sebagai katalis. Dalam bidang lingkungan zeolit dipilih sebagai adserben ion
logam yang banyak terdapat dalam limbah industri maupun rumah tangga. Salah
satu pemanfaatan mineral zeolit adalah sebagai bahan penyerap ion-ion logam
beracun dalam limbah B3 cair. salah satunya dapat menyerap ion Cr3+. Ion
kromium (III) atau Cr3+ dapat menyebabkan kanker paru-paru, kerusakan hati dan
ginjal. Penanganan limbah yang mengandung ion-ion logam berat khususnya
Zeolit dapat dimanfaatkan sebagai adsorben karena mempunyai struktur yang
berpori dengan struktur dan ukuran yang spesifik tergantung komposisi kimia
penyusunnya.
2. Komposit zeolit magnetit
modifikasi
zeolit menggunakan oksida besi jenis magnetit dengan metode kopresipitasi
menghasilkan komposit zeolit-magnetik yang diaplikasikan sebagai adsorben untuk
ion Cr(II) dalam larutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adsorben komposit
zeolit-magnetit memiliki kapasitas adsorpsi yang lebih baik dibandingkan zeolit
alam teraktivasi, selain itu fase padat komposit zeolit-magnetit juga lebih
mudah dipisahkan dengan bantuan medan magnet eksternal.
3. Abu sekam padi
Sekam padi mengandung komponen-komponen kimia seperti
selulosa, hemiselulosa, dan lignin.Terdapatnya selulosa dan hemiselulosa
menjadikan sekam padi berpotensi untuk digunakan sebagai bahan penyerap.
Abu sekam padi (ASP) mengandung lebih dari 90 % silika (SiO2).
Silika merupakan suatu senyawa yang dapat dipakai sebagi adsorben. Al2(SO4)3merupakan
senyawa yang menyebabkan destabilisasi di dalam air sehingga dapat berfungsi
sebagai zat yang menyebabkan terjadinya ikatan hidrogen. Pada limabh cair
tekstil, zat warna yang terlaru didalam air dapat diserap oleh ASP. Agar proses
adsorbsi berlangsung cepat maka perlu ditambahkan reagen. Reagen yang dapat
digunakan antara lain adalah reagen tawas.
4. Magenetit
Magnetite dikenal juga sebagai black iron oxide, magnetic iron
ore, loadstone, ferrous ferrit, atau hercules stone yang menunjukkan kemagnetan
paling kuat di antara oksida-oksida logam transisi (Teja & Koh, 2009).
Magnetit merupakan salah satu oksida besi yang mempunyai daya adsorpsi cukup
baik. Oksida besi memiliki stabilitas yang tinggi, memiliki warna yang menarik
dan memiliki luas permukaan spesifik yang tinggi (hingga > 100 m2/g)
sehingga sangat efektif digunakan sebagai adsorben ion terlarut, molekul dan
gas dalam jumlah yang besar (Cornell dan Schwertmann, 2003).
Jenis ion dan senyawa adsorben yang dapat digunakan
terangkum dalam tabel dibawah ini:
Nama senyawa adsorben
|
Ion pencemar
|
Zeolit
|
Cr3+,Pb2+,Fe2+
|
Sekam padi
|
Cr3+, Ni2+
|
Zeolit-Magnetit
|
Cr2+
|
Nano partikel Fe3O4 (MAGNETITE)
|
Cd2+,Pb2+
|
: : Dyah Indah Rini : :
Tidak ada komentar:
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Posting Komentar