Benzena
&
Turunannya
&
Turunannya
Satuan Pendidikan : SMA/MA
Kelas :
XII
Kompetensi Inti :
KI 1 :
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya.
KI 2 :
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,
disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun,responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3 :
Memahami, menerapkan, menganalisis dan
mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
KI 4 :
Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam
ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan
kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar :
1.1
Menyadari adanya keteraturan
dalam sifat koligatif larutan, reaksi redoks, keragaman sifat unsur, senyawa
makromolekul sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya
keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya
bersifat tentatif.
1.2
Mensyukuri kelimpahan unsur
golongan utama dan golongan transisi di alam Indonesia sebagai bahan tambang
merupakan anugerah Tuhan YME yang digunakan untuk kemakmuran rakyat Indonesia.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki
rasa ingin tahu, disiplin, jujur,
objektif, terbuka, mampu membedakan
fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif,
demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta
berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
2.2 Menunjukkanperilaku kerjasama, santun,
toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan
sumber daya alam.
2.3 Menunjukkan perilaku responsif dan
pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan
membuat keputusan.
3.8 Menganalisis
struktur, tata nama, sifat, dan kegunaan benzen dan turunannya.
4.8 Menalar
dan menganalisis struktur, tata nama, sifat, dan kegunaan benzen dan
turunannya.
Indikator :
Ø Siswa
dapat menuliskan struktur dan nama senyawa benzene dan turunannya
Ø Menjelaskan
reaksi substitusi atom H pada cincin benzene
Ø Siswa
dapat menjelaskan pengertian ortho, meta dan para
Ø Menjelaskan
beberapa kegunaan dampak senyawa benzene dan turunannya dalam kehidupan sehari-hari
Pendahuluan
Apakah kamu pernah menggunakan
parfum? Penggunaan parfum bertujuan agar tubuh wangi dan segar. Aroma wangi dan
segar pada parfum disebabkan parfum mengandung senyawa aromatik. Senyawa
aromatic tersebut, antara lain asam benzoate, selain digunakan dalam parfum,
juga digunakan sebagai pengawet makanan. Asam benzoate ditambahkan pada minuman
sari buah, sirup, dan manisan. Asam benzoate merupakan senyawa turunan benzene.
Selain asam benzoate masih ada senyawa turunann benzene yang lainnya.
Materi
A. Struktur
dan Sifat Benzena
1. Apakah
Benzena itu ?
Benzene
adalah cairan tidak berwarna dan mudah terbakar. Zat tersebut ditemukan oleh
Michael Faraday pada tahun 1825. Kala itu Faraday berhasil memisahkan benzene dari
garis minyak dan memberikan nama bicarburet of hydrogen. Delapan tahun
berselang tepatnya pada tahu 1833, ahli kimia Jerman, Eirlhard Mitscherlich
memberikan nama benzin. Pada tahun 1845, Charles Mansfield memproduksi benzene
dalam skala industry dari batu bara.
2. Bagaimana
Struktur dan Sifat Benzena?
Hasil
penelitian menunjukkan senyawa benzene memiliki rumus kimia C6H6
dan mengandung ikatan rangkap atau tak jenuh. Itulah sebabnya diberi nama
benzene karena akhiran –ena menunjukkan nama untuk senyawa yang memiliki
struktur ikatan rangkap. Meskipun benzene memiliki ikatan rangkap, benzene
tidak mudah mengalami adisi seperti halnya alkena. Benzene dapat mengalami
reaksi substitusi gugus H-nya. Barulah pada tahun 1865, Friedrich August Kekule
mengusulkan struktur benzene seperti berikut.
Tiga ikatan rangkap yang ada dalam
benzene dapat berpindah pindah atau berputar dan perpindahan tersebut disebut
resonansi.
Oleh karena perputaran ikatan rangkap itulah,
atom H pada benzene menjadi .
Akibat dapat mengalami reaksi
substitusi, atom H pada benzene dapat disubstitusikan dengan atom atau molekul
lainnya menghasilkan senyawa turunan benzene. Umumnya senyawa turunan benzene
memiliki aroma khas sehingga senyawa turunan benzene sering disebut senyawa
aromatic (beraroma). Gaya tarik menarik yang kuat antar molekul menyebabkan
titik didih benzene lebih besar disbanding alkena. Selain itu, strukturnya yang
simetris menyebabkan senyawa benzene bersifat non polar atau tidak larut dalam
air.
3. Bagaimana Sifat Fisik dan Sifat Kimia
Benzena?
Sifat
fisik benzena yaitu:
a.
Zat cair tidak berwarna
b.
Memiliki bau yang khas
c.
Mudah menguap
d.
Tidak larut dalam pelarut polar seperti
air, tetapi larut dalam pelarut yang kurang polar atau non polar, seperti eter
dan tetraklorometana
e.
Titik Leleh : 5,5 derajat Celsius
f.
Titik didih : 80,1derajat Celsius
g.
Densitas : 0,88
Sifat
Kimia
a.
Bersifat kasinogenik (racun)
b.
Merupakan senyawa nonpolar
c.
Tidak begitu reaktif, tapi mudah
terbakar dengan menghasilkan banyak jelaga
d.
Lebih mudah mengalami reaksi substitusi
dari pada adisi.
B. Struktur
dan Tatanama Turunan Benzena
Benzene
dapat mengalami reaksi substitusi membentuk turunan benzene. Atom H pada rantai
benzene akan disubstitusi oleh atom atau molekul lainnya. Setiap turunan
benzene memiliki penamaan yang tersendiri berdasarkan strukturnya. Berdasarkan
jumlah atom H-nya pada rantai benzene yang disubstitusi, senyawa turunan
benzene dapat dikelompokkan menjadi monosubstituen, disunstituen, dan
polisubstituen ( sama atau lebih dari 3 substituen). Jenis turunan benzene
lainnya adalah polibenzena (dua atau lebih benzene bergabung).
1.
Bagaimana Tata Nama Turunan Benzena
Monosubstituen?
Jika satu atom H diganti oleh gugus
lain, cincin benzene dianggap sebagai induk. Berdasarkan aturan IUPAC ,
penamaan diawali oleh nama gugus diikuti nama benzene. Selain aturan IUPAC, turunan
mempunyai nama lazim (trivial), misalnya metilbenzena nama lazimnya toluene.
Berikut adalah nama trivial benzene monosubstituen.
2. Bagaimana Tata Nama Turunan Benzena
Disubstituen?
Jika atom H diganti dua substituent
lain, penamaan turunan benzene menggunakan orto, meta, dan para. Penggunaan
orto, meta dan para untuk menyatakan posisi antara kedua gugus tersebut. Posisi
orto (o) berarti kedua gugus substituent berdekatan (tidak dibatasi oleh atom
C, posisi meta(m) artinya kedua gugus substituent terpisah oleh satu atom C,
sedangkan posisi para (p) artinya kedua gugus substituent terpisah oleh dua
atom C atau kedua gugus berseberangan.
Gugus –Cl dijadikan substituent utama
Gugus –CH3
dijadikan substituent utama.
3. Bagaimana Tata Nama Turunan Benzena
dengan Tiga atau lebih Substituen?
Jika terjadi tiga substituen atau
lebih pada sebuah cincin benzene, system 0-, m-, p- tidak dapat lagi
diterapkan, maka harus digunakan bilangan. Seperti pada penomoran senyawa
organic rantai lurus, cincin benzene dinomori sedemikian sehingga nomor-nomor
gugus prioritas itu bernomor serendah mungkin. Jika suatu benzene
tersunstitusi. Contonya sebagai berikut.
4. Bagaimana Tata Nama Turunan Benzena
dengan Benzena Sebagai Substituen?
Jika satu dari enam H yang ekivalen
dari molekul benzene dihilangkan, hasilnya dinamakan gugus fenil. Dua gugus
fenil dapat bergabung menjadi bifenil, atau gugus fenil dapat merupakan
substituent pada rantai hidrokarbon alifatik. Benzene sebagai suatu substituent
disebut gugus fenil. Benzene disebut fenil jika terikat pada rantai karbon >
2.
5. Bagaimana Tata Nama Polibenzena ?
Jika dua atau
lebih benzene bergabung, senyawa yang terbentuk disebut polibenzena. berikut beberapa nama polibenzena.
C. Pembuatan dan Reaksi Kimia Benzena serta
Turunannya
1. Bagaimana
cara memperoleh Benzena?
Benzene
dapat diperoleh melalui beberapa cara, diantaranya hasil pembakaran tidak
sempurna, hasil samping pembuatan kokas pada industry baja, dan hasil samping
industry pengolahan minyak bumi. Secara alami, benzene dihasilkan ketika
terjadi kebakaran hutan dan juga asap rokok.
Dalam industry pewngolahan minyak bumi (petrokimia),
benzene diperoleh dengan menggunakan teknik catalystic reforming. Campuran
hidrokarbon dengan titik didih 60-200 C dicampurkan dengan gas hydrogen.
Selanjutnya, dengan bantuan katalis platinum klorida atau rhenium klorida pada
suhu 500-525 C dan tekanan 8-50 atm hidrokarbon alifatik akan kehilangan atom
hydrogen sehingga membentuk hidrokarbon aromatic.
Cara lain memproduksi benzene adalah
melalui hidroalkilasi toluene. Dengan cara tersebut toluene diubah menjadi
benzene. Mula-mula, toluene dicampurkan dengan hydrogen, kemudian kedalam
campuran tersebut dialirkan katalis logam kromium, molybdenum atau platinum
oksida dengan suhu 500-600 C dan tekanan 40-60 atm. Reaksinya adalah sebagai
berikut.
2. Bagaimana Cara Memperoleh Turunan
Benzena?
Senyawa turunan benzene dapat diperoleh
melalui reaksi benzene dan reaksi turunan benzene lainnya. Reaksi-reaksi
tersebut didasarkan pada sifat kimia benzene dan turunan benzene. Benzene hanya
dapat melakukan reaksi substitusi, sedangkan turunan benzene dapat mengalami
oksidasi, reduksi, atau esterifikasi bergantung pada gugusnya. Misalnya, jika
turunan benzene mempunyai gugus- OH, berarti turunan bnzena tersebut dapat
mengalami oksidasi menjadi keton.
a.
Reaksi Substitusi Benzena
Substitusi
satu gugus X dapat terjadi pada setiap atom karbon pada cincin benzene. Ingat,
keenam karbon adalah ekivalen. Ada beberapa jenis reaksi substitusi benzene,
antara lain reaksi halogenasi, nitrasi, sulfonasi, alkilasi dan asilasi.
1.
Reaksi Halogenasi
Reaksi
halogenasi adalah reaksi subtitusi atom H oleh atom halogen.
Contoh reaksi :
2.
Reaksi Nitrasi
Reaksi
nitrasi adalah reaksi substitusi atom H oleh gugus nitro (NO2).
Reaksinya :
3.
Reaksi Alkilasi
Reaksi
alkilasi adalah reaksi substitusi atom H oleh gugus alkil (CnH2n+1).
Reaksinya :
4. Reaksi
Asilasi
Reaksi asilasi adalah reaksi substitusi
atom H oleh gugus asil (CH3C=O).
Reaksinya :
5. Reaksi
sulfonasi
Reaksi sulfonasi adalah reaksi
substitusi atom H oleh sulfonat (SO3H)
Reaksinya :
b.
Reaksi Turunan Benzena
Gugus yang memiliki
senyawa turunan benzene dapat mengalami reaksi oksidasi, substitusi, reduksi,
dan esterifikasi. Reaksi-reaksi itu disebut reaksi pengubahan gugus.
1)
Reaksi Oksidasi Gugus Alkil (-R) menjadi
–COOH
2)
Reaksi Reduksi Gugus Hidroksi (-OH)
dengan katalis basa (OH-)
3)
Reaksi Substitusi Gugus –CH2R
pada benzene menjadi –CHBrR
4)
Reaksi Oksidasi Gugus dihidroksi menjadi
Keton
5)
Reaksi Esterifikasi Fenol
6)
Reaksi Reduksi Gugus Nitro (-NO2)
menjadi gugus amina (-NH2)
Reaksi Asilasi 1,4 –
amino fenol menjadi N-asetil-para-aminofenol
D. Kegunaan dan Dampak Benzena Serta
Turunannya
1. Apakah
Kegunaan dan dampak Benzena?
Benzene dapat digunakan sebagai
pelarut dalam berbagai industry, zat aditif benzin untuk meningkatkan bilangan
oktan dan menurunkan ketukan, dan yang paling penting adalah penggunaan benzene
sebagai bahan baku penggunaan bahan kimia yang lain.
Dampak
benzene adalah apabila benzene masuk kedalam aliran darah dapat merusak tulang
sumsum dan menurunkan jumlah sel darah merah sehingga menyebabkan anemia.
Benzene merupakan zat karsinogen terhadap manusia yang dapat menyebabkan
penyakit leukemia.beberapa tes dapat dilakukan untuk mengetahui adanya benzene
dalam tubuh, misalnya dalam saluran pernapasan, darah dan urin.
2.
Apakah Kegunaan dan Dampak Toluena?
Toluene dapat digunakan sebagai
peningkat bilangan oktana bahan bakar pesawat terbang dan mobil balab formula
1. Selain itu toluene digunakan sebagai bahan baku pembuatan bahan kimia,
seperti fenol, TNT, asam benzoate dan turunannya, sakarin, zat pewarna, dan
toluene diisosianat.toluena digunakan sebagai pelarut karena mampu melarutkan
cat, pengencer cat, beberpa bahan kimia, karet, tinta printing dan lem.
Dampak
toluene dapat menyebabkan mabuk, dan dalam jumlah yang besar dapat
mengakibatkan mual-mual. Pengisapan toluene dalam waktu lam dan sering dapat
menyebabkan sel otak rusak.
3.
Apakah Kegunaan dan Dampak Fenol?
Fenol digunakan untuk antiseptic dalam
tambal gigi, sabun, dan deodorant. Fenol merupakan bahan baku pembuatan
aspirin, obat pembasmi rumput, dan resin buatan (bakelit).
Dampak
fenol dengan konsentrasi pekat dapat berbahaya jika mengenai kulit karena dapat
menyebabkan kulit terbakar. Meskipun begitu fenol juga digunakan untuk obat
penglupas kulit mati.
4. Apakah Kegunaan dan Dampak Asam Benzoat?
Asam benzoate digunakan sebagai
pengawet makanan. Asam benzoate dapat digunakan sebagai pengawet makanan karena
kemampuannya dalam menghambat pertumbuhan biang makanan yang dapat menyebabkan
makanan cepat basi., yaitu jamur, ragi, dan beberapa bakteri. Asam benzoate
juga digunakan sebagai germisidi pembasmi kuman, pasta gigi dan parfum.
Meskipun
aman penggunaan asam benzoate dalam makanan dan minuman tidak boleh melebihi
kadar yang ditetapkan yaitu 5 mg/kg berat badan per hari.
5.
Apakah Kegunaan dan Dampak Anilin?
Anilin digunakan untuk membuat bahan
kimia yang digunakan dalam industry karet, zat pewarna, bahan kimia pencuci
foto, busa poliuretan, farmasi,bahan peledak,herbisida, fungisida dan
pengolahan minyak bumi.
Dampaknya
uap anilin bersifat racun sehingga berbahaya jika terhisap atau sengaja
menghisapnya. Selain melalui pernapasan, aniline dapat masuk ke dalam tubuh
melalui kulit dan saluran makanan. Keracunan anilin dapat menyebabkan sakit
kepala, kantuk berat, gangguan mental dan beberapa kasus mengakibatkan penyakit
sawan.
6.
Apakah Kegunaan dan Dampak Mesitilena?
Mesitilena digunakan sebagai pelarut
dalam penelitian dan industry. Dampaknya dabat membakat dan mengiritasi kulit.
7.
Apakah Kegunaan dan Dampak Nitrobenzena?
Nitrobenzena digunakan dalam pembuatan
anilin, industry semir sepatu dan lantai, karet buatan, pestisida, zat
pewarna,serta pembuatan parasetamol.
8. Apakah
Kegunaan dan Dampak Asam Salisilat ?
Asam salisilat digunakan sebagai
bahan baku pembuatan aspirin, zat pengawet, obat luar untuk perawat kulit, dan zat
antiseptic dalam pembersih rambut.
9. Apakah
Kegunaan dan Dampak Klorobenzena?
Klorobenzena
digunakan dalam pembuatan pestisida, khususnya DDT. Selain itu juga digunakan
sebagai pembuatan fenol dan juga sebagai zat perantara dalam pembuatan
nitroklorobenzena dan difeniloksida.
10 Apakah
Kegunaan dan Dampak Xylena?
Xylena
digunakan sebagai pelarut dan bahan dalam industry percetakan, karet, dan
kulit.
Paparan
Xylena baik dalam waktu sebentar maupun lama dapat menyebabkan sakit kepala,
ganguan koordinasi otot, kehilangan keseimbangan, iritasi kulit, mata , dan
hidung , sulit bernapas, kerusakan memori otak, serta gangguan hati dan ginjal.
terimakasih, sangat membantu :)
BalasHapusTerimakasih untuk artikelnya, sangat bermanfaat
BalasHapusTerimakasih untuk artikelnya, sangat bermanfaat
BalasHapus